Picture
Gaya Listrik

By Rachmat A Syukur

Halo… jumpa lagi para Peselancar Fisika…

Senang rasanya saya masih dapat menemani Anda berbagi pengetahuan tentang Fisika SMA di www.fisika-sma.us. Tak terasa bahasan kita kali ini telah masuk pada Listrik Statis, tepatnya tentang Gaya Listrik. Kalo begitu kita lanjut aja yuk …

Petir

Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan.  Saat terjadi petir, nampak di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan mata yang dikenal dengan sebutan petir. Beberapa saat kemudian terdengar suara menggelegar, yang sering disebut guruh. Perbedaan waktu saat kemunculan petir dan guruh dikarenakan adanya perbedaan antara kecepatan cahaya dan kecepatan bunyi.



Lightning

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (dapat bermuatan negatif atau positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap bermuatan netral). Petir dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud) atau dari awan ke bumi.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena adanya pergerakkan dan juga interaksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya guna mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan inilah, elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara sehingga terjadi ledakan suara (guruh). Petir lebih sering terjadi pada musim hujan dikarenakan pada keadaan ini mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Petir)

Muatan Listrik

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif. Muatan listrik selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan dasar e (e = 1,602 x10-19 C). Artinya benda apapun yang bermuatan listrik, muatannya adalah kelipatan bilangan bulat dari harga e (1e, 2e, 3e, dst). Muatan dari elektron adalah -edan proton +e. Benda menjadi bermuatan karena adanya perpindahan muatan dari satu benda ke benda lainnya, biasanya dalam bentuk elektron. Muatan listrik bersifat kekal. Muatan listrik tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan pada proses pemberian muatan, tetapi hanya dapat berpindah tempat.


 
Picture


 
Picture
Percepatan

Pengertian Percepatan

Suatu benda akan mengalami percepatan apabila benda tersebut bergerak dengan kecepatan yang tidak konstan dalam selang waktu tertentu. Misalnya, ada sepeda yang bergerak menuruni sebuah bukit memiliki suatu kecepatan yang semakin lama semakin bertambah selama geraknya. Gerak sepeda tersebut dikatakan dipercepat. Jadi percepatan adalah kecepatan tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

a = percepatan (m/s^2)

delta v = kecepatan (m/s)

delta t = waktu (s)

Percepatan merupakan besaran vektor. Percepatan dapat bernilai positif (+a) dan bernilai negatif (-a) bergantung pada arah perpindahan dari gerak tersebut. Percepatan yang bernilai negatif (-a) sering disebut dengan perlambatan. Pada kasus perlambatan, kecepatan v dan percepatan a mempunyai arah yang berlawanan. Berbeda dengan percepatan, percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan terhadap selang

Percepatan rata-rata memiliki nilai dan arah. Percepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:

delta v = perubahan kecepatan (m/s)

delta t = perubahan waktu (s)

a = percepatan rata-rata (m/s^2)

Pengetahuan Umum
Kecepatan sebuah sepeda motor tidak konstan. Ketika melewati jalan yang menurun, sepeda motor akan bergerak dengan cepat. Sebaliknya, ketika tiba-tiba lampu lalu lintas menyala merah, tentu kita akan memperlambat kecepatan kendaraan kita. Kecepatan pada saat tertentu dinamakan kecepatan sesaat. Besarnya kecepatan sesaat di sebut kelajuan sesaat. Pada kendaraan bermotor, kelajuan sesaat dapat kita lihat pada speedometer. Jadi, speedometer merupakan alat untuk menunjukkan kelajuan sesaat.

Kecepatan dan Kelajuan


Pengertian Kecepatan dan Kelajuan

Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran vektor memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki besar tanpa memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan perpindahan yang ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya dinyatakan dengan koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut

Keterangan:

v = kecepatan rata-rata (m/s)

delta x = xakhir – xawal= perpindahan (m)

delta t = perubahan waktu (s)

Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut

Keterangan:

v = kecepatan rata-rata (m/s )

s = jarak tempuh (m)

t = waktu tempuh (s)

Jarak dan Perpindahan
Pengertian Gerak

Coba kamu perhatikan benda-benda di sekitarmu! Adakah yang diam? Adakah yang bergerak? Batu-batu di pinggir jalan diam terhadap jalan kecuali jika ditendang oleh kaki maka benda tersebut akan bergerak, rumah-rumah di sekitar kita diam terhadap pohon-pohon di sekelilingnya, seseorang berlari pagi di taman, dikatakan orang tersebut bergerak terhadap jalan, batu-batu, rumah-rumah, maupun pohon-pohon yang dilewatinya, dan masih banyak lagi. Jadi apakah yang disebut gerak itu?

Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi, gerak adalah perubahan posisi atau kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Berbeda halnya dengan peristiwa berikut, orang berlari di mesin lari fitnes (mesin kebugaran), anak yang bermain komputer dan lain sebagainya. Apakah mereka mengalami perubahan posisi atau kedudukan dalam selang waktu tertentu?

Kegiatan tersebut tidak mengalami perubahan posisi atau kedudukan karena kerangka acuannya diam. Penempatan kerangka acuan dalam peninjauan gerak merupakan hal yang sangat penting, mengingat gerak dan diam itu mengandung pengertian yang relatif. Sebagai contoh, ada seorang yang duduk di dalam kereta api yang sedang bergerak, dapat dikatakan bahwa orang tersebut diam terhadap kursi yang didudukinya dan terhadap kereta api tersebut, namun orang tersebut bergerak relatif terhadap stasiun maupun terhadap pohon-pohon yang dilewatinya.

Jarak dan Perpindahan

Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan Fira berjalan ke barat sejauh 4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur. Berarti Fira sudah berjalan menempuh jarak 7 km dari rumahnya, sedangkan perpindahannya sejauh 1 km.



Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari mengelilingi lapangan satu kali putaran. Berarti ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan, tetapi tidak menempuh perpindahan karena ia kembali ke titik semula.

Contoh lain, ada seorang pejalan kaki bergerak ke utara sejauh 3 km, kemudian berbelok ke timur sejauh 4 km, lalu berhenti. Berapa jarak yang ditempuh siswa tersebut? Berapa pula perpindahannya?



Jarak yang ditempuh siswa tersebut berarti keseluruhan lintasan yang ditempuh yaitu 3 km + 4 km = 7 km, sedangkan perpindahannya sepanjang garis putus-putus pada Gambar, yaitu 5 km (menggunakan phytagoras).

Dengan demikian, jarak didefinisikan sebagai panjang seluruh lintasan yang ditempuh. Perpindahan merupakan jarak dan arah dari kedudukan awal ke kedudukan akhir atau selisih kedudukan akhir dengan kedudukan awal. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor.


 
Picture
Gerak Parabola

merupakan gerak benda dengan lintasan berbentuk parabola (setengah lingkaran). Gerak parabola adalah gabungan dari 2 buah jenis gerakan yaitu Gerak Lurus Beraturan (GLB) yang arahnya mendatar dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) yang arahnya vertikal. Gerak vertikal dipengaruhi oleh
percepatan gravitasi sehingga kecepatannya akan selalu berubah.
Untuk mempelajari gerak parabola maka kita perlu meninjau masing-masing gerak secara terpisah baik yang arah mendatar (komponen X) maupun yang arah vertikal (komponen Y).
Gerak arah mendatar (komponen X)



Gerak arah vertikal (komponen Y)
karena dipengaruhi percepatan grafitasi maka kecepatan pada arah ini akan selalu berubah. adapun nilai kecepatan pada arah vertikal pada tiap saat adalah :

semakin lama, kecepatan vertikal semakin berkurang dan akhirnya berhenti. Titik dimana kecepatan vertikal nol di capai pada titik tertinggi (titik B). Tinggi titik tersebut adalah :

adapun untuk mencapai titik tertinggi tersebut (titik B) adalah :



 
Picture
Besaran Skalar

Besaran-besaran dalam fisika yang sudah kita kenal seperti massa, panjang, waktu , dan yang lainnya dinyatakan dengan sutu angka yang biasanya diikuti dengan suatu satuan. Sebagai contoh, massa suatu benda sama dengan 4 kg. Besaran-besaran seperti itu tidaklah mempunyai arah, sehingga disebut dengan besaran skalar. Dikatakan tidak mempunyai arah, karena besaran-besaran tersebut bernilai sama ke senua arah/orientasi. Perhitungan pada besaran skalar meliputi operasi-operai matematik seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

1. Massa (m)
Besaran massa benda dapat diperoleh dari pembagian gaya yang bekerja terhadap percepatan benda tersebut

2. Panjang/jarak (s)
Besaran panjang/jarak lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dapat diperoleh dari perkalian antara kelajuan dengan waktu tempuh

3. Luas (A)
Misalnya luas suatu persegi panjang dapat diperoleh dari perkalian antara panjang dengan lebarnya.

4. Volume (V)
Misalnya volume sebuah balok dapat diperoleh dari perkalian antara panjang (p), lebar (l), dan tingginya (t).

5. Waktu (t)
Besaran waktu tempuh dari suatu benda yang bergerak dapat diperoleh dari pembagian antara jarak (s) terhadap kelajuan (v).

Besaran Vektor

Besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai(angka) dan arah. Misalnya ketika kita menyatakan sebuah mobil bergerakdengan kecepatan 100 km/jam, maka akan muncul suatu pertanyaan "Ke ArahMana Mobil Itu Bergerak"? Apakah bergerak 100 km/jam ke timur, 100km/jam ke utara, dan lain sebagainya. Kecepatan merupakan salah satubesaran vektor, jadi harus dinyatakan oleh nilai dan arahnya.

Pernahkah anda melihat perahu yang menyeberangi sungai? Jika air sungai tenang dan arusnya berjalan lambat, perahu dapat dengan mudah menyeberangi sungai. Akan tetapi jika arus sungai deras, perahu aan terbawa hanyut oleh aliran air sungai.



Perahu yang semula arahnya dari a ke b, akan tiba di seberang sungai (titik c). Semakin besar penyimpangan arus sungai, semakin jauh penyimpangan jalur yang yang akan dilalui oleh perahu. Agar perahu tetap sampai di B, pengemudi harus mengarahkan perahunya ke sebelah kiri B.


 
Picture
Besaran Pokok dan Besaran Turunan

A. Besaran Pokok (Base Quantities)

Besaran yang digunakan dalam fisika dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok (Base Quantities) dan besaran turunan (Derived Quantities). Besaran pokok adalah besaran adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain. Besaran pokok (base Quantities) ada tujuh buah. Ketujuh besaran pokok tersebut dapat kamu lihat pada tabel berikut ini,

No

Besaran

Satuan

Lambang Satuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

panjang
massa
waktu
suhu
kuat arus
intensitas cahaya
jumlah zat

meter
kilogram
sekon
kelvin
ampere
kandela
mol

m
kg
s
K
A
cd
mol

1.  Standar dan Alat Ukur Panjang

Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang. Menurut satuan SI, besaran panjang dinyatakan dalam meter. Satu meter sama dengan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon. Besaran panjang diukur dengan menggunakan mistar , stikmeter (meteran gulung), jangka sorong, dan mikrometer skrup. Adapun ketelitian dari masing masing alat tersebut adalah sebagai berikut :

  • Mistar (ruler)  memiliki ketelitian 1 mm
  • stikmeter (measuring tape) memiliki ketelitian 1 mm
  • Jangka sorong (Vernier Calipers) ketelitiannya 0,1 mm
  • Mikrometer Skrup (micrometer screw gauge) ketelitiannya 0,01 mm
2.  Standar dan Alat Ukur Massa

Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung benda tersebut. Menurut satuan SI, satuan massa adalah kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menggunakan istilah berat. Misalnya, berat badan Budi 55 kg. Menurut fisika ungkapan tersebut tidak tepat, karena 55 kg adalah massa badan Budi. Berat dalam fisika memiliki pengertian yang berbeda dengan berat dalam kehidupan sehari hari. Menurut fisika, berat adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang mempunyai massa yang diakibatkan karena adanya gaya tarik bumi. Sesuai dengan pengertian ini, maka berat suatu benda di tempat tempat yang berlainan mungkin berbeda beda tergantung besarnya gaya grafitasi di tempat tersebut.

Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu silinder yang dibuat dari campuran platina-iridium yang disebut kiligram standar, yang disimpan di Lembaga berat dan ukuran Internasional di Paris, Perancis. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa adalah neraca. Terdapat beberapa jenis neraca, antara lain neraca duduk, neraca elektronik, dan neraca lengan.

3.  Standar dan Alat Ukur Waktu

Satuan standar untuk waktu adalah seko atau detik. Satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran waktu antara lain arloji dan  stopwatch.

4.  Standar dan Alat Ukur Suhu

Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu benda. Satuan standar untuk suhu adalah Kelvin. Satuan lain yang sering digunakan di Indonesia adalah derajat Celcius, sedangkan di Amerika dan Inggris pada umumnya menggunakan derajat fahrenheit. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Untuk mengetahui lebih jauh tentang suhu, akan dibahas lebih rinci pada artikel berikutnya.

B. Besaran Turunan (Derived Quantities)

Besaran turunan adalah besaran yang satuan satuannya diturunkan dari satuan-satuan besaran pokok. Jumlah besaran turunan sangat banyak, semakin berkembangnya ilmu fisika, dimungkinkan akan muncul lagi besaran turunan yang baru. Contoh besaran turunan yang sekarang dikenal dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.

No.

Besaran

Satuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

luas
volume
kecepatan
gaya
massa jenis
daya
usaha

meter persegi
meter kubik
meter per sekon
newton
kilogram per meter kubik
watt
joule

Alat Ukur Besaran Turunan

Pada pembahasan alat ukur sebelumnya, seluruhnya termasuk alat ukur besaran pokok. Bagaimanakan mengukur besaran turunan? Saat ini banyak besaran turunan yang dapat diukur secara langsung, artinya sudah ada alat ukurnya. Misalnya, tekanan udara diukur dengan barometer, gaya diukur dengan dinanometer. dan volume air diukur dengan gelas ukur. Sementara itu untuk mengukur luas atau volume suatu benda yang bentuknya beraturan kita dapat menggunakan rumus matematika.


 
2. Cermin Cekung (cermin positif)
Yaitu: cermin yang permukaan pantulnya melengkung kedalam, yang merupakan dindingbagian dalam bola.Bagian-bagian cermin cekung

Picture
3. Cermin Cermin Cembung (cermin negatif)
Yaitu: cermin dimana bagian yang memantulkan cahaya berupa cembungan dan merupakanbagian luar dari suatu bola.Bagian-bagian cermin cembung

 
Keterangan:
O = titik pusat bidang cermin
f = titik fokus cermin
M = pusat kelengkungan cermin
SU = sumbu utama
PM = OM = jari-jari cermin  R f  21  

Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus
2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama
3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali seolah-olahberasal dari pusat kelengkungan cermin itu lagi



Picture
PEMBIASAN CAHAYAPembiasan cahaya yaitu: pembelokan arah rambat cahaya dari suatu medium ke medium yang lainyang berbeda kerapatannya. HUKUM SNELLIUS TENTANG PEMBIASAN
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiaskanmendekati garis normal.
3. Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat akan dibiaskanmenjauhi garis normal.  
Keterangan:
i = sudut datang
= sudut bias
1 v = cepat rambat cahaya pada medium
1 2 v = cepat rambat cahaya pada medium
2 1   = panjang gelombang cahaya pada medium
1 2   = panjang gelombang cahaya pada medium
2 1 n = indeks bias medium
1 2 n = indeks bias medium
2 INDEKS BIAS Indeks bias mutlak
yaitu: perbandingan cepat rambat cahaya di udara dengan cepat rambat cahayapada medium.Dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut: vcn
  Keterangan :
= indeks bias
= cepat rambat cahaya di udara (3x10 8 m/s )
= cepat rambat cahaya di vakum (m/s)
Indeks bias relatif yaitu: perbandingan cepat rambat cahaya dalam medium yang satu dengancepat rambat cahaya dalam medium yang lain. 21121.2 vvnnn  

 
HUKUM PEMANTULAN CAHAYA (HUKUM SNELLIUS) 1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.2. Sudut datang sama dengan sudut pantul
.Keterangan
:i = sudut datang
r = sudut pantul
N = garis Normal CERMIN

Cermin yaitu: bidang pantul yang permukaanya dapat mamantulkan hampir seluruh cahaya yangditerimanya.

JENIS-JENIS BAYANGAN
a. Bayangan Nyata yaitu: bayangan yang terjadi oleh perpotongan langsung sinar-sinar pantul,dan dapat ditangkap oleh layar.b. Banyangan Maya yaitu: bayangan yang terjadi oleh perpanjangan sinar pantul, dan tidak bisaditangkap oleh layar.

MACAM-MACAM CERMIN
1. Cermin DatarYaitu: cermin yang bidang pantulnya berupa bidang datar.Pembentukan bayangan oleh cermin datarPembentukan bayangan oleh dua buah cermin datar yang dipasang saling berhadapanmembentuk sudut   , maka jumlah bayangan yang dibentuk dapat dirumuskan: 1360  
Picture

 
 
 Tenaga Ikat Inti

Telah diketahui bahwa inti terdiri dari proton dan neutron. Proton didalam inti tolak menolak, adanya kesatuan didalam inti disebabkan oleh adanya gaya yang mempertahankan proton itu dalam inti, gaya ini disebut gaya inti (nucleus force).

Penilaian yang cermat menunjukkan bahwa massa inti yang lebih kecil lebih stabil dari jumlah massa proton dan netron yang menyusunnya.

Massa detron (1H2) lebih kecil dari massa proton dan netron yang menjadi komponen-komponen detron.

Detron terdiri atas satu proton dan satu netron

massa 1 proton   = 1,007825 sma

massa 1 netron   = 1,008665 sma               +

jumlah                  = 2,016490 sma

massa detron      = 2,014103 sma

Perbedaan massa   m= 0,002387 sma  = 2,222 MeV

Hal ini menunjukkan ketika proton bergabung dengan netron dibebaskan energi sebesar 2,222 MeV

1p1 +  0n1 ® 1H2 +  2,222 MeV

Untuk membelah detron kembali menjadi proton dan netron diperlukan energi 2,222 MeV, karenanya tenaga sebesar 2,222 MeV disebut tenaga ikat (energi binding) detron.

Karena detron terdiri atas 2 nukleon, maka tenaga ikat tiap nukleon adalah 2,222/2=1,111 MeV.

Tenaga ikat nukleon paling besar pada unsur yang nomor atomnya 50.

Makin besar tenaga ikat ,makin besar pula energi yang diperlukan untuk memecah unsur iti,ini berarti makin stabil keadaan unsur itu.

Karena tenaga ikat tiap nukleon paling besar pada atom yang nomor atomnya 50 dapat ditarik kesimpulan  :

a.    Ketika inti-inti ringan bergabung menjadi inti-inti yang lebih berat akan disertai dengan pembebasan energi.

b.      Bila inti-inti berat terbelah menjadi inti-inti yang sedang akan dibebaskan energi.

Dengan demikian energi ikat inti di dapat dari adanya perbedaan massa penyusun inti dengan massa intinya sendiri dan perbedaan ini disebut dengan Deffect massa.

Maka energi ikat inti adalah : { (Smassa proton + Smassa netron) – massa inti }. c2 (1 sma c2 = 931 MeV)

C. Manfaat Radioisotop

1. Bidang kedokteran

I-131      : Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak

Pu-238 : energi listrik dari alat pacu jantung

Tc-99 & Ti-201 : Mendeteksi kerusakan jantung

Na-24    : Mendeteksi gangguan peredaran darah

Xe-133 : Mendeteksi Penyakit paru-paru

P-32       : Penyakit mata, tumor dan hati

Fe-59     : Mempelajari pembentukan sel darah merah

Cr-51     : Mendeteksi kerusakan limpa

Se-75     : Mendeteksi kerusakan Pankreas

Tc-99     : Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru

Ga-67    : Memeriksa kerusakan getah bening

C-14       : Mendeteksi diabetes dan anemia

Co-60    : Membunuh sel-sel kanker

2. Bidang Hidrologi.

  • Mempelajari kecepatan aliran sungai.
  • Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
3.    Bidang Biologis

  • Mempelajari kesetimbangan dinamis.
  • Mempelajari reaksi pengesteran.
  • Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
4.    Bidang pertanian.

  • Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis
  • Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi
  • Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang dan bawang
5.    Bidang Industri

  • Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam
  • Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam
  • Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni
  • Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil
  • Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja
6.    Bidang Arkeologi

  • Menentukan umur fosil dengan C-14